Mei 16, 2023

Dari Akar ke Batang: 5 Spesies Pohon Fokus Konservasi di RER

Pada artikel sebelumnya, kami telah memberikan gambaran umum mengenai pembibitan RER – pusat pembibitan spesies pohon asli di pesisir Sumatra yang membantu meremajakan ekosistem hutan rawa gambut yang terdegradasi. Dalam artikel ini, kami akan menggali lebih dalam; dan melihat lebih dekat spesies pohon endemik yang tumbuh di sini, juga mengeksplorasi beberapa karakteristik uniknya.

Ada lebih dari 60 spesies pohon yang didukung oleh enam tempat pembibitan tanaman RER di Pulau Padang dan Semenanjung Kampar, yang secara keseluruhan dapat membibitkan hampir 30.000 bibit per tahun. Di antara pohon-pohon tersebut terdapat berbagai spesies yang terancam punah akibat kebakaran, deforestasi, pembalakan liar, dan dampak perubahan iklim. Beberapa spesies terdaftar dalam Daftar Merah IUCN, yang berarti mereka berada dalam bahaya kepunahan di alam liar.

Hal ini menjadikan RER sebagai misi penyelamatan yang vital bagi hutan Riau. Dengan mengumpulkan benih dari pohon-pohon endemik, memelihara perkembangannya di pembibitan kami, dan kemudian menanamnya kembali di alam bebas, kami mendukung proses reforestasi alami dan menjaga hutan Riau tetap hijau. Agar pengelolaan RER dalam jangka panjang dapat berhasil, kita perlu memahami keanekaragaman hayati di kawasan ini, dimulai dari akar hingga ranting. Dengan pemikiran ini, mari kita lihat lebih dekat 10 spesies pohon yang menjadi rumah bagi RER.

Ramin yang sedang dalam musim berbuah

1. Ramin – Gonystylus bancanus (Kritis, CR)

Fakta-fakta inti:

Warna terang pada salut biji ramin mengindikasi biji ramin disebar oleh hewan. Ramin juga terkenal dengan kayunya yang lembut dan berwarna kekuningan, ramin digunakan untuk berbagai hal mulai dari pembuatan bingkai foto hingga furnitur, rumah, dan bahkan perahu. Namun, pemanfaatan kayu tersebut telah menempatkan pohon ini dalam bahaya. RER menjalankan program patroli dan reboisasi, serta bekerja sama dengan organisasi masyarakat di Riau untuk membantu ramin bangkit kembali.

Tahukah kamu?

Pohon ramin berbunga pada waktu yang berbeda tergantung di mana ia ditanam. Sebagai contoh, pohon-pohon di Kalimantan Barat berbunga antara bulan Agustus dan Oktober, sedangkan pohon-pohon di Kalimantan Tengah berbunga pada bulan April dan Mei. Bagaimana dengan Semenanjung Kampar? Ramin berbunga di Januari-Februari, biasanya setiap dua tahun sekali.

2. Mersawa – Anisoptera marginata (Rentan, VU)

Fakta-fakta inti:

Mersawa umumnya tumbuh di hutan primer, di tanah berpasir dekat pantai, atau di tanah liat yang lengket di tepi sungai. Umumnya mereka lebih menyukai dataran rendah, daerah rawa yang lebih rendah dari 100 meter di atas permukaan laut, tetapi kadang-kadang dapat ditemukan di tempat yang lebih tinggi. Di Semenanjung Kampar, mereka banyak ditemukan di sepanjang saluran air.

Anakan alam Mersawa (Anisoptera marginata)

Tahukah kamu?

Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo baru-baru ini menanam sekelompok pohon Mersawa di dekat kantor pemerintahannya di ibu kota baru Indonesia, sebagai simbol komitmen negara untuk melestarikan spesies endemik.

3. Meranti Paya – Shorea platycarpa (Kritis, CR)

Fakta-fakta inti:

Karena bunga pohon Meranti Paya akan mekar dan berbuah secara serempak, maka terdapat surplus biji di periode tersebut.

Dengan mempertimbangkan status konservasinya, RER telah mengidentifikasi Meranti Paya sebagai spesies prioritas untuk upaya konservasi dan restorasi. Upaya ini meliputi pengumpulan benih, perbanyakan di pembibitan RER, dan penanaman kembali Meranti Paya di habitat aslinya. Baru-baru ini RER melakukan survei di Sungai Sangar dan Sungai Serkap di Semenanjung Kampar, untuk melihat perkembangannya di alam liar.

Tahukah kamu?

Dikenal juga sebagai ‘Meranti Merah Muda’, kayu Meranti mudah untuk mengapung dan diangkut ke hilir, sehingga menjadi sasaran empuk bagi para pembalak liar.

4. Meranti Lilin – Shorea teysmanniana (Terancam, EN)

Fakta-fakta inti:

Meranti menghasilkan kayu, resin, dan biji-bijian yang membuatnya menjadi komoditas berharga bagi manusia dan alam. Kayunya sering digunakan dalam konstruksi, mebel, bubur kertas dan kertas, sementara beberapa spesies Meranti juga menghasilkan tengkawang; sejenis kacang yang menghasilkan minyak lemak yang digunakan dalam kosmetik dan industri makanan.

Meranti Lilin (Shorea teysmanniana) dikategorikan sebagai terancam oleh IUCN

Tahukah kamu?

Untuk menghindari persaingan di antara penyerbuknya, pohon-pohon Meranti yang berbagi habitat yang sama bergantian berbunga.

5. Punak – Tetramerista glabra (Rentan, VU)

Fakta-fakta inti:

Seperti banyak spesies pohon di RER, Tetramerista glabra – yang di Indonesia lebih dikenal sebagai Punak – berada dalam masalah. Menurut IUCN, “tindakan konservasi diperlukan untuk mengatasi penurunan populasi dengan mengembangkan pemanenan yang berkelanjutan dan terkendali terhadap spesies tersebut, yang kemudian dipantau dan diterapkan dengan baik.” RER mengambil tindakan untuk melestarikan dan melindungi populasi liar, sambil memulihkan habitat alami mereka.

Tahukah kamu?

Adanya Pohon Punak di alam liar adalah indikator yang baik untuk kesehatan ekosistem. Spesies ini terkenal sulit untuk ditanam kembali karena hanya tumbuh di ekosistem yang sehat. Populasi liarnya biasanya merupakan sisa-sisa hutan yang belum terjamah manusia. Kayunya dapat menyerap kelembapan bahkan bertahun-tahun setelah ditebang, dan menyusut serta memuai seiring dengan perubahan suhu, lalu menghasilkan suara yang menyeramkan bagi telinga yang tidak terbiasa. Sebagian besar pohon punak adalah klon dari pohon sebelumnya dan tidak memerlukan penyerbukan/pembuahan.

RER menawarkan tempat perlindungan bagi lebih dari 197 spesies tanaman di Sumatra. Pembibitan tanaman kami memainkan peran penting dalam konservasi warisan alam Indonesia, karena RER menyediakan lingkungan yang terkendali di mana benih dapat berkecambah dan tumbuh sebelum dipindahkan kembali ke alam liar. Tempat ini juga menjadi basecamp untuk proyek penelitian dan patroli yang terus mengeksplorasi, memperluas, dan melindungi kawasan RER.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang RER, dan untuk menemukan lebih banyak flora berharga yang tumbuh di sini, baca Laporan Keanekaragaman Hayati Semenanjung Kampar.

RER Special Report 2023