September 25, 2021

Merawat Sungai di Semenanjung Kampar

Sungai adalah urat nadi planet kita, sayangnya banyak sekali sungai yang menghadapi berbagai ancaman. Hanya kita yang bisa memastikan kesehatan sungai demi kelestarian alam di masa depan.

Di Semenanjung Kampar, terdapat empat sungai besar, yakni Sungai Kutup, Turip, Serkap, dan Sangar yang memanjang hingga 20-30 km, langsung ke jantung kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER).

Merayakan Hari Sungai Sedunia, kita akan melihat lebih dekat bagaimana RER merawat empat sungai yang telah menjadi “jalan hidup” tradisional penduduk setempat selama bertahun-tahun, yang juga merupakan aspek kunci bagi mata pencaharian mereka dan kehidupan satwa liar.

Celebrating the World River Day, we’ll take a closer look on how RER takes care the four rivers that have become the traditional “highway of life” of the locals for years.

Selamat Hari Sungai Sedunia!

Memulihkan lingkungan yang rusak
Sebelum RER didirikan pada tahun 2013, hutan di Semenanjung Kampar mengalami puluhan tahun penebangan ilegal. Para penebang liar membuat kanal untuk mengangkut kayu yang ditebang ke sungai.

Saluran drainase ini membentang beberapa kilometer dari tepi sungai ke lokasi penebangan jauh di dalam hutan. Kanal-kanal ini tetap ada bahkan ketika aktivitas penebangan dihentikan, mengeringkan gambut dan merusak hutan di sekitarnya. Kanal-kanal ini juga telah mengubah karakteristik kelembaban tanah gambut, dan karenanya mengubah variasi vegetasi yang seharusnya tumbuh di hutan gambut.

Celebrating the World River Day, we’ll take a closer look on how RER takes care the four rivers that have become the traditional “highway of life” of the locals for years.

DALAM KONDISI ALAMI, LAHAN GAMBUT TROPIS BERHUTAN TERDIRI ATAS LEBIH DARI 90 PERSEN AIR.

RER telah bekerja secara intensif untuk menutup saluran drainase ini dan mengembalikan fluktuasi muka air ke fluktuasi musiman yang mendekati kondisi alami. Mengembalikan permukaan air akan membantu menjaga sungai tetap sehat, meminimalkan penurunan tanah gambut dan membiarkan hutan beregenerasi.

Selain itu, dengan memulihkan tinggi muka air, kebakaran hutan dapat dicegah dan potensi emisi karbon dari gambut kering atau terbakar dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.

RER melakukannya ini dengan menutup kanal. Tim RER mengidentifikasi lokasi dan melakukan profile-levelling kanal untuk mengetahui kemiringan masing-masing kanal drainase lama. Profil ini memungkinkan tim spesialis pengelolaan air RER untuk melihat panjang dan kemiringan kanal dan mengidentifikasi di mana bendungan harus dibangun.

Untuk memblokir kanal kecil, tim membutuhkan setidaknya 50 karung pasir yang perlu diganti dalam kurun waktu 10 tahun. Hingga saat ini, tim RER telah mengidentifikasi 48 sistem kanal, membentang sepanjang 211 km melintasi area RER. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kontrol air pada interval ketinggian 40 cm di sepanjang seluruh jaringan kanal pada tahun 2025.

Bekerjasama dengan nelayan
Sejak 2016, RER telah bekerja sama dengan nelayan dari Teluk Meranti dan Pulau Muda untuk memastikan mereka terus mendapatkan akses yang aman dan panen ikan yang sukses untuk saat ini dan di masa mendatang.

Celebrating the World River Day, we’ll take a closer look on how RER takes care the four rivers that have become the traditional “highway of life” of the locals for years.

Bachtiar, Ketua Kelompok nelayan Serkap Jaya Lestari

Nelayan lokal menggantungkan hidup mereka pada sungai-sungai di Semenanjung Kampar. Biasanya, mereka akan melakukan perjalanan sungai dan tinggal di gubuk kayu kecil selama 1-3 minggu atau lebih untuk mencari ikan, memeriksa jaring mereka, dan mengeringkan tangkapan ikan mereka. Setelah ikan yang didapat dirasa cukup, mereka melakukan perjalanan panjang kembali ke desa untuk menjual hasil tangkapan dan beristirahat.

RER telah bekerja sama dengan para nelayan untuk menjaga dan meningkatkan habitat dan hasil tangkapan ikan. Mereka akan menimbang dan melaporkan hasil tangkapannya ke tim RER, yang membantu tim memantau tren jumlah dan jenis ikan di sungai.

Pada tahun 2017, RER memperluas upayanya dengan bekerja sama dengan nelayan yang kehidupannya bergantung dari Sungai Kutup, Turip, dan Sangar di Semenanjung Kampar.

RER akan terus berkolaborasi dengan masyarakat lokal untuk memastikan kesejahteraan mereka dalam jangka panjang sambil juga mengelola kesehatan hutan dan sungai di Semenanjung Kampar.

RER 2023 Progress Report