1. Awal yang Baru

Didirikan pada Tahun 2013

Restorasi Ekosistem Riau adalah salah satu program restorasi ekosistem terbesar yang didanai swasta di Indonesia.

Program ini melindungi, menilai, memulihkan dan mengelola keanekaragaman hayati di kawasan hutan hujan lahan gambut dataran Sunda terbesar yang tersisa di Indonesia.

Sebelum tahun 2013, hutan semakin terdegradasi melalui tahun-tahun tebang pilih, perambahan, dan kebakaran.

2. izin untuk melindungi dan memulihkan

Dimungkinkan oleh lima izin restorasi ekosistem 60 tahun yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan investasi awal sebesar USD$ 100 juta dari Grup APRIL.

29 Anggota Tim Perlindungan Hutan melakukan patroli udara, darat, dan air untuk memantau potensi ancaman.

60 Jagawana berpatroli dan melindungi area restorasi.

3. kaya akan keanekaragaman hayati & jasa ekosistem

hutan gambut menyimpan sejumlah besar karbon dan merupakan suber jutaan liter air tawar yang mendukung aktivitas sumber daya non-hutan untuk masyarakat lokal yang berada di hilir.

689 megaton stok karbon didokumentasikan pada 70% area RER.

98% stok karbon hutan tersimpan di bawah tanah gambut.

4. Dilakukan dengan Pendekatan Lanskap

Restorasi Ekosistem Riau menyeimbangkan konservasi, pemanfaatan sumber daya alam, dan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi, pertanian berkelanjutan, produksi kehutanan dan konservasi modal alam.

Program ini berkontribusi pada model produksi-proteksi terintegrasi yang mengakui bahwa lahan gambut tidak bisa dilindungi dan dilestarikan secara terpisah.

5. Komunitas Bebasa API

Restorasi Ekosistem Riau mendorong bentuk-bentuk baru mata pencaharian untuk mendukung 17,000 masyarakat di sekitar Semenanjung Kampar melalui pengembangan hortikultura, pertanian, perikanan, dan pengumpulan madu.

Program Desa Bebas API APRIL bekerja untuk memastikan bahwa area program Restorasi Ekosistem Riau tidaktersentuh api selama musim kering 2015, 2016, dan 2017.