Mei 21, 2021

Kita Semua adalah Bagian Dari Solusi

Dalam setahun terakhir, alam mengingatkan kita dengan sangat keras, khususnya terkait hubungan kita dengan keanekaragaman hayati. Kurangnya rasa hormat terhadap hubungan ini telah membawa kita kepada salah satu masa paling menantang dalam hidup kita.

Setiap tanggal 22 Mei diperingati sebagai Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia. Sambil merayakan hari penting ini, mari kita coba untuk memahami kembali bagaimana seharusnya kita menghormati alam dan keragamannya.

Keanekaragaman hayati adalah penopang planet kita. Keanekaragaman hayati secara umum dipahami sebagai berbagai spesies tumbuhan, satwa, dan mikroorganisme. Akan tetapi, sebenarnya keanekaragaman hayati juga termasuk di dalam perbedaan genetik dari sebuah spesies, seperti berbagai jenis padi atau hewan ternak. Termasuk juga variasi ekosistem yang menjadi rumah bagi bagi bermacam interaksi di antara anggota penyusunnya.

Keanekaragaman hayati juga merupakan pilar peradaban dunia. Ikan menyediakan 20 persen protein hewani untuk sekitar tiga milyar orang. Lebih dari 80 persen makanan manusia berasal dari tumbuhan. Dan sebanyak 80 persen orang yang tinggal di daerah perdesaan di negara berkembang mengandalkan obat-obatan yang berasal dari alam.

Dan, kurangnya rasa hormat kepada keanekaragaman hayati juga akan semakin memungkinkan berpindahnya penyakit zoonosis ke populasi manusia. Namun, bila kita bisa menjaganya tetap utuh, keanekaragaman hayati justru bisa memberikan kita kemampuan yang dibutuhkan untuk melawan pandemi yang disebabkan oleh virus korona atau virus filo misalnya.

Sayangnya, menurut Global Assessment Report on Biodiversity and Ecosystem Services 2019, kita sedang kehilangan keanekaragaman hayati planet ini karena pemanasan iklim, keberadaan spesies invasif, eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, polusi dan urbanisasi.

Tapi terlambat. Masih ada solusi yang bisa membantu kita menghentikan laju kehilangan ini, bahkan mungkin membalikkannya.

Menjadi Bagian dari Solusi
Slogan untuk hari Keanekaragaman hayati Sedunia tahun ini adalah “We are part of the Solution” – kita bagian dari solusi. Slogan ini dipilih untuk meneruskan slogan tahun lalu “Our Solution in Nature”- solusi kita ada di alam -, dan untuk mengajak semua orang bahwa kita memiliki kemampuan untuk menghentikan atau bahkan membalikkan berbagai masalah terkait keanekaragaman hayati.

Restorasi Ekosistem Riau (RER), sebuah program restorasi ekosistem yang berada di salah satu lanskap yang memiliki nilai ekologi penting, menjadi bagian dari upaya ini dengan melindungi, mengkaji, memulihkan dan mengelola area Kampar Peninsula dan Pulau padang di Riau yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Didukung oleh Grup APRIL, RER menjadi rumah bagi lebih dari 800 spesies tumbuhan dan satwa liar. Saat RER pertama kali beroperasi pada 2013, lanskap ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Akan tetapi, setelah melalui upaya restorasi ekosistem dengan pendekatan yang tepat, kami melihat sudah mulai ada kemajuan yang berarti. RER secara berkala melakukan pemantauan satwa liar sekaligus juga mengkaji kondisi lanskap melalui berbagai survei.

Ecosystem restoration has helped the biodiversity of Kampar Peninsula and Padang Island to slowly recover. RER has shown that people and business can help biodiversity thrive by playing a part in the solution.

Kawanan keluarga Babi Berjanggut Sus barbatus yang terekam oleh kamera jebak

Untuk spesies mamalia, RER memasang kamera jebak di lokasi-lokasi yang diindikasikan oleh tim lapangan setelah mereka menemukan keberadaan sumber makanan, kotoran, cakaran atau perjumpaan langsung di lokasi tersebut.

Strategi ini telah memungkinkan RER untuk merekam keberadaan Kucing Tandang Prionailurus planiceps (EN) yang sangat sulit dijumpai dan keluarga Babi Berjanggut Sus barbatus (EN). Hal ini menunjukkan bahwa area yang RER kelola terus membaik.

Ecosystem restoration has helped the biodiversity of Kampar Peninsula and Padang Island to slowly recover. RER has shown that people and business can help biodiversity thrive by playing a part in the solution.

Kucing Tandang Prionailurus planiceps (EN) terekam oleh kamera jebak

RER juga secara berkala berpartisipasi pada dua program pengamatan burung penting, Pemantau Migrasi Burung Pemangsa (Migratory Raptor Monitoring) dan dan Sensus Burung Air Asia (Asian Waterbird Census). Kedua program ini mendukung upaya perlindungan RER sekaligus berkontribusi kepada upaya yang sama di tingkat global. Dan sejauh ini hasilnya cukup baik.

Selain pemantauan, RER juga melakukan beberapa penelitian untuk lebih memahami kondisi lanskap tempat kami beroperasi, seperti Riset Efek Tepian dan Survei Odonata. Riset Efek Tepian bertujuan untuk menginvestigasi kekayaan spesies mamalia dan burung yang berada disepanjang area tepian atau zona antara hutan rawa gambut alami yang dikelola RER dengan kawasan sekelilingnya yang berupa hutan tanaman industri akasia. Kami melakukan ini dengan memasang kamera jebak dalam transek/jalur linear yang membentang dari area restorasi RER sampai ke area hutan tanaman industri.

Selama riset pendahuluan, kami mencatat 20 spesies mamalia: empat dari spesies ini tercatat hanya di area hutan tanaman industri, empat tercatat di hutan tanaman industri dan hutan rawa gambut, dan 12 spesies tercatat hanya di hutan rawa gambut.

Yang terakhir adalah Survei Odonata yang dilakukan dengan berkonsultasi dengan Dr Rory Dow, ahli entomologi Inggris terkemuka. Odonata dikenal sebagai indikator penting kesehatan ekosistem, terutama di lingkungan yang tergenang air seperti hutan rawa gambut.

Survei awal ini berhasil mengidentifikasi 28 spesies capung dan capung jarum, beberapa di antaranya terekam untuk pertama kali di Pulau Sumatra. Setelah seluruhnya selesai, Survei ini akan mengembangkan Indeks Biotik Capung yang dapat digunakan untuk menilai kesehatan lingkungan ekosistem perairan seperti hutan rawa gambut yang dikelola RER dan untuk memantau perubahan seiring waktu.

Restorasi ekosistem telah membantu keanekaragaman hayati di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang untuk perlahan pulih. RER telah menunjukkan bahwa manusia dan bisnis dapat membantu keanekaragaman hayati berkembang dengan menjadi bagian dalam solusi tersebut.

Selamat Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia!

RER Special Report 2023