Oktober 11, 2022

Kakatua & Nuri: Apa Bedanya?

Burung nuri dan kakatua selalu menarik perhatian karena kemampuannya meniru ucapan manusia, dan menjadikan mereka hewan peliharaan yang populer. Namun, selain kecenderungannya berbicara seperti manusia, hal apa lagi yang membedakan kedua burung unik ini? Apakah burung nuri dan kakatua merupakan spesies yang berbeda? Apakah mereka hewan peliharaan yang ideal untuk Anda?

Ordo burung yang cerdas
Dari burung nuri kate terkecil hingga burung macaw terbesar, burung parkit dan kakatua, semuanya termasuk dalam keluarga burung paruh bengkok (Psittacidae). Psittacines atau burung nuri, adalah burung dari ordo Psittaciformes, yang mencakup sekitar 398 spesies dalam 92 genus yang sebagian besar ditemukan di daerah beriklim tropis dan subtropis. Psittacines terdiri dari tiga superfamili utama, yaitu: Psittacoidea (burung nuri sejati), Cacatuoidea (kakatua), dan Strigopoidea (burung nuri Selandia Baru). Kakatua memiliki jangkauan geografis yang jauh lebih kecil dari pada burung nuri. Burung ini hanya hidup di Indonesia, Australia, Filipina, dan sebagian Pasifik. Sementara itu, burung nuri bisa hidup di semua benua, wilayah tropis dan subtropis, termasuk Australia dan Oseania, Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika.

Tim Restorasi Ekosistem Riau telah mengidentifikasi tiga spesies dari famili Psittacidae, yaitu: Bayan Berparuh Biru (Psittinus cyanurus), Betet Eor panjang (Psittacula longicauda) dan serindit riau (Loriculus galgulus).

Kakatua dikenal dengan suaranya yang keras dan melengking yang berguna untuk mengidentifikasi kawanannya, memperingatkan bahaya, mengekspresikan emosi, melindungi sarangdan berbagai kegunaan lainnya.

Karakteristik dan perilaku
Secara visual maupun perilaku, kakatua berbeda dari burung nuri lainnya. Kakatua memiliki jambul di bagian atas kepala yang dapat disesuaikan. Para ahli berpendapat bahwa jambul akan diangkat ketika pamer, memberi salam atau saat melompat dan menari. Secara umum, jambul digunakan untuk membuat kakatua terlihat lebih besar, dan tidak ada spesies Psittacine lain yang mampu melakukannya.

Sebagian besar kakatua memiliki bulu hitam atau putih dengan sedikit warna merah, merah muda, atau kuning, sedangkan burung nuri sebagian besar memiliki bulu hijau dengan sedikit warna merah, merah muda, atau kuning. Warna-warna cerah tersebut berasal dari pigmen yang disebut psittacofulvin, yang ditemukan di bulu mereka dan tahan terhadap bakteri.

Namun, semua superfamili burung nuri memiliki kaki zygodactyl yang kuat dengan cakar panjang dan tajam yang mereka gunakan untuk memanjat dan berayun. Kemampuan tersebut ditambah dengan kecerdasan mereka yang tinggi, memberikan kemampuan untuk memanipulasi objek lebih baik dan memungkinkan beberapa spesies untuk terlibat dalam penggunaannya yang kompleks.

Bagi sebagian besar burung nuri dan kakatua sejati, biji adalah makanan utama mereka. Hal ini didukung oleh paruh besar dan kuat mereka telah beradaptasi untuk membuka dan menelan benih keras.

Burung nuri memiliki indra perasa terbalik, yang merupakan salah satu keunikan mereka. Meskipun mereka memiliki kelenjar rasa di bagian belakang leher mereka, sebagian besar indra perasa mereka ada di langit-langit mulut. Jadi, semua burung nuri menggunakan metode yang sama untuk mengeluarkan benih dari kulitnya: mereka memegang benih di antara paruh dan paruh yang lebih rendah mematahkan kulit benih. Benih kemudian dipintal dalam paruh mereka, sampai sisa kulit ari benih terlepas.

Keunikan burung kakaktua

Kakatua memiliki jambul di bagian atas kepala mereka yang dapat diatur

Kecerdasan dan Kemampuan Belajar
Burung nuri dianggap sebagai burung yang paling cerdas, selain burung gagak, gagak gaok, dan jay (famili Corvidae). Psittacines dan corvines memiliki rasio ukuran otak-ke-tubuh yang setara dengan primata tingkat tinggi. Inilah sebabnya mengapa beberapa orang percaya bahwa burung nuri adalah burung yang paling mirip dengan manusia.

Proses pembelajaran anak nuri memiliki peran sangat penting dan sebagian besar pembelajaran itu merupakan pembelajaran sosial. Saudara kandung sering dijadikan sebagai pasangan untuk melatih hubungan sosial bagi mereka. Bermain menjadi salah satu aspek pembelajaran yang penting bagi burung nuri, baik sendiri atau secara berkelompok. Untuk melatih perlindungan diri dari predator, nuri dapat terlibat dalam pertempuran pura-pura atau terbang secara liar. Induk burung nuri juga sering mengajarkan anak mereka cara mencari makan, yang juga merupakan proses pembelajaran yang memerlukan banyak waktu.

Sama seperti manusia, pada 1.000 hari pertama kehidupan, burung muda yang tidak menerima stimulasi yang memadai dapat meningkatkan perilaku merusak.

Suara
Kakatua dikenal karena suaranya yang keras dan melengking. Suara ini berfungsi untuk mengidentifikasi kawanannya, untuk memperingatkan bahaya, mengekspresikan perasaan, untuk tetap bersama, melindungi sarang, dan berbagai kegunaan lainnya. Pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, dan dengan jumlah suara yang berbeda, spesies yang berbeda dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Beberapa jenis kakatua mengeluarkan suara mendesis yang berbeda ketika mereka merasa terancam.

Uniknya, burung nuri tidak memiliki pita suara. Sebaliknya, mereka membuat suara dengan mendorong udara keluar dari organ yang disebut syrinx, yang ada di ujung trakea mereka. Berbagai suara dapat mereka hasilkan dengan mengubah kedalaman dan bentuk trakea. Burung nuri abu-abu telah menjadi hewan peliharaan yang populer sejak zaman kuno karena mereka sangat pandai meniru suara dan ucapan manusia.

Meskipun sebagian besar spesies burung nuri dapat meniru ucapan manusia, burung nuri Amazon diakui sebagai peniru dan penutur terbaik di dunia burung nuri. Misteri mengapa burung nuri dan kakatua meniru suara tetap belum terpecahkan, tetapi burung yang sering melakukannya umumnya juga baik dalam memecahkan masalah.

Burung Nuri Dianggap Sebagai Burung Yang Paling Cerdas, Selain Gagak, Gagak Gaok, Dan Jay (Famili Corvidae).

Hewan peliharaan
Meskipun burung nuri semakin populer sebagai hewan peliharaan, banyak orang yang kurang menyukai sifat liar mereka. Burung nuri dewasa mungkin tidak memiliki kepribadian yang menyenangkan seperti saat mereka muda.

Karena keindahan dan kemampuannya yang luar biasa, perdagangan burung nuri berkembang semakin pesat—meskipun beberapa perdagangan tersebut ilegal, karena spesies yang diperdagangkan didapatkan secara ilegal. Beberapa spesies burung nuri juga berada dalam bahaya kepunahan akibat aktivitas manusia seperti penangkapan burung liar dan perusakan habitat aslinya.

Perdagangan ilegal burung nuri ditangani dengan beragam di berbegai negara. Pada tahun 1960, Australia mengesahkan undang-undang yang melarang ekspor salah satu burung aslinya. Sementara di Indonesia, memiliki, membunuh, atau menjual kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea) yang ditangkap secara liar merupakan perbuatan yang melanggar hukum.

Menurut Daftar Merah IUCN, dari 398 spesies burung nuri yang telah diidentifikasi, 55 termasuk dalam kategori rentan, 39 terancam punah dan 18 sangat terancam punah. RER secara aktif memantau keanekaragaman spesies burung melalui beragam kegiatan seperti Sensus Burung Air Asia, Pemantauan Pemangsa dan secara konsisten menambahkan catatan spesies baru di Semenanjung Kampar setiap tahunnya.

RER 2023 Progress Report