Agustus 27, 2024

Bird Watching: Mengidentifikasi dan Mempelajari Spesies Burung di Habitat Alaminya

Pada tanggal 21 April lalu, Michael Sanchez, seorang fotografer satwa liar amatir dari Oregon, mengalami pengalaman berharga sekali dalam seumur hidupnya. Ia berhasil memotret Murai Batu Arung (Blue Rock Thrush), dan menjadi orang pertama yang mendokumentasikan keberadaan spesies burung Asia yang sangat langka ini di Amerika Utara. Pengalaman Michael menjadi perbincangan di kalangan komunitas peminat burung, dan menekankan daya tarik dari kegiatan bird watching kepada khalayak yang lebih luas.

Bird watching, atau birding, adalah aktivitas mengamati burung liar di habitat alaminya. Selain hobi yang menyenangkan, bird watching merupakan aspek penting dalam studi ilmiah. Mengamati spesies burung di alam liar memungkinkan kita untuk lebih menghargai alam, sekaligus menambah pemahaman tentang keanekaragaman hayati dan ikut berkontribusi terhadap pelestariannya. Baik untuk rekreasi, maupun sebagai bentuk peran aktif masyarakat dalam upaya pendataan dan penelitian ilmiah (citizen science), bird watching dapat dilakukan dengan beragam cara dan memiliki tantangannya tersendiri. Dengan kesabaran, keahlian, dan perlengkapan yang tepat, bird watching dapat memberikan berbagai manfaat.

Pentingnya melakukan bird watching

Bagi banyak peminatnya, bird watching biasanya berawal dari hobi. Sebagian peminatnya kemudian bisa lebih menekuni hobi ini. Siapapun yang pernah menghabiskan sepanjang hari di tempat tersembunyi untuk memantau burung melalui lensa teropongnya, sambil berusaha untuk tidak mengeluarkan suara, akan setuju bahwa bird watching memberikan wawasan menakjubkan tentang alam.

Bird watching juga menghasilkan data yang penting bagi kalangan pengetahuan ilmiah. Informasi yang dikumpulkan di lapangan dapat memberikan informasi, mengedukasi dan menginspirasi, sekaligus menjadi acuan kuat untuk mengambil langkah pelestarian yang efektif. Pengamat burung bisa disebut sebagai mata dan telinga dari kalangan pengetahuan ilmiah, karena dalam kegiatan bird watching, para pengamat dapat memonitor populasi burung dengan seksama, mendokumentasikan perilaku yang baru diketahui tentang spesies burung tertentu, dan membantu meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu lingkungan di kalangan pengetahuan ilmiah ini

Bila dilihat fungsinya untuk diri sendiri, bird watching dapat menjadi pengalaman seru yang menambah pengetahuan dan menenangkan hati. Selain itu, bird watching dapat menjadi ide aktivitas baru saat bepergian, membawa kita keluar dari rutinitas kesibukan sehari-hari dan lebih dekat dengan alam.

Perlengkapan yang dibutuhkan untuk aktivitas bird watching

Pengamat burung yang berpengalaman percaya bahwa perlengkapan hanyalah sebagian dari yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan bird watching. Namun, membawa perlengkapan yang tepat seringkali mempengaruhi keberhasilan kita dalam mendapatkan pengalaman bird watching yang maksimal. Sebelum berangkat, sebaiknya siapkan teropong yang berfungsi dengan baik, teleskop (spotting scope) beserta tripod, buku catatan, dan panduan tentang area bird watching tersebut, jika Anda belum familiar.

Pemahaman dan kesabaran dapat dibilang merupakan perlengkapan terpenting pada aktivitas bird watching. Pengamatan burung yang sukses bergantung pada pemahaman komprehensif tentang kebiasaan burung dan habitatnya; mengetahui di mana burung-burung tersebut biasanya terlihat, dan sabar menunggu hingga mereka datang. Berada di tempat dan waktu yang tepat merupakan keterampilan sekaligus seni tersendiri. Dengan melakukan semua prosesnya, Anda mungkin akan mendapatkan pengalaman bird watching yang istimewa.

Pengamatan burung yang sukses bergantung pada pemahaman komprehensif tentang kebiasaan burung dan habitatnya

Melihat spesies langka belum lengkap tanpa adanya bukti. Jadi, keberadaan kamera sangatlah penting. Jika Michael saat itu tidak membawa kameranya, orang-orang mungkin akan meragukan pengakuannya tentang melihat burung Blue Rock Thrush yang diulas pada awal artikel ini.

Memahami habitat para burung

Burung adalah hewan yang memiliki kebiasaan tertentu. Mereka menempati area dan ruang tertentu di alam dan menyelaraskan perilakunya dengan siklus cuaca, ketersediaan makanan, dan musim kawin. Mulai dari hutan lebat hingga padang rumput terbuka, setiap ekosistem adalah rumah bagi beragam spesies burung yang unik, dan masing-masing telah beradaptasi secara sempurna agar sesuai dengan kondisi lingkungannya.

Oleh sebab itu, para pengamat burung juga harus mampu beradaptasi, seperti spesies burung yang ingin mereka amati. Dengan mengenal berbagai habitat, para pengamat burung dapat merencanakan waktu berkunjung yang terbaik, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk melihat spesies burung langka dan karismatik di alam liar.

Penelitian dan persiapan sebelum melakukan bird watching

Penelitian dan persiapan adalah kunci. Sebelum memulai berkeliling atau menjelajahi area bird watching, para pengamat burung perlu meluangkan waktu untuk mempelajari spesies burung lokal, mengenal taksonominya, perilakunya, pola migrasinya, dan aktivitasnya yang dipengaruhi oleh musim. Dengan pemahaman mendasar yang baik tentang kebiasaan makan, rupa, dan suara dari burung-burung lokal, para pengamat akan lebih mudah mengidentifikasi dan mengamati berbagai spesies burung di habitat alaminya.

Konservasi dan pelestarian habitat burung

Pengamat burung mempunyai peran penting dalam konservasi spesies dan pelestarian habitat burung. Selain berkontribusi terhadap pengetahuan ilmiah, komunitas burung secara kolektif dapat menjadi pendukung kuat bagi pelestarian lingkungan, sekaligus menjadi bagian dalam kegiatan pelestarian dan restorasi habitat. Pada akhirnya, dengan berkontribusi terhadap konservasi, para pengamat burung dapat membantu memastikan kelangsungan hidup dan ekosistem yang berkelanjutan untuk para spesies burung.

Pemantauan dan konservasi burung di RER

Pemantauan burung merupakan aspek penting dalam upaya RER untuk melindungi dan memulihkan 150.693 hektar hutan rawa gambut di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang. Tim RER secara berkala memantau burung-burung di lokasi tersebut untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang keanekaragaman hayati, sehingga RER dapat membuat strategi intervensi untuk menjamin kelangsungan hidup mereka.

Blue-tailed Bee-eater (Merops philippinus) terpantau di area RER

Bekerja sama dengan Yayasan EKSAI dan sebagai bagian dari Indonesian Bird Banding Scheme (IBBS), RER baru-baru ini menyelenggarakan program pemantauan dan penandaan burung secara intensif di Riau. Didukung para ahli dari kalangan pengamat burung dan ilmuwan, program ini berhasil mengumpulkan data yang sangat dibutuhkan mengenai Songbird, atau Burung Penyanyi, yang marak diperdagangkan di Indonesia.

Pemantauan burung di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang juga membantu mengidentifikasi spesies burung yang sebelumnya tidak terdeteksi. Sebagai contoh, pada tahun 2021, tim RER berhasil menemukan dan mendokumentasikan keberadaan burung Common Greenshank, atau Trinil Kaki Hijau, yang belum pernah dijumpai sejak tahun 2004.

Baik untuk menemukan spesies langka yang tidak terdokumentasi seperti Greenshank dan Blue Rock Thrush maupun memantau populasi spesies endemik, yang dilakukan para pengamat burung sangatlah penting. Dengan memahami habitat, melakukan penelitian menyeluruh, mempelajari perilaku burung, mengidentifikasi tren populasi, dan mendukung pelestarian habitat, para peminat burung di seluruh dunia memainkan peran mereka; terhubung melalui komunitas global yang aktif dalam pelestarian – dan perayaan – keanekaragaman burung.

RER 2023 Progress Report