RER dikelola oleh para pemimpin yang berkompeten dan berdedikasi dalam mendukung tercapainya tujuan dan agenda RER.
Head of Operations, Restorasi Ekosistem Riau
Bradford Sanders resmi bergabung dengan APRIL pada tahun 2003 dengan jabatan sebagai Firefighting Coordinator. Pada rentang waktu antara tahun 2012 hingga 2015, Brad mengejar karier sebagai Technical Advisor untuk Royal Society for the Protection of Birds yang berbasis di Inggris. Pada tahun 2016, Brad kembali menjadi bagian dari tim APRIL, kali ini sebagai Deputy Head of Conservation untuk RER. Ia meraih gelar BSc dan MSc Forest Management dari Clemson University.
Head of External Affairs & RER Communications, APRIL Group
Nyoman Iswarayoga menjabat sebagai Head of External Affairs di Group APRIL, dan sebelumnya menempati posisi sebagai External Affairs Director di Restorasi Ekosistem Riau. Sebelum pengalaman tersebut, Nyoman berkontribusi di World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, di mana ia memulai peran dengan mengelola program iklim dan energi, dan kemudian memegang jabatan sebagai Director of Communication and Advocacy.
RER menerima arahan dari Dewan Penasihat yang terdiri dari para ahli terkemuka di bidangnya masing-masing dari dalam dan luar negeri.
Senior Conservation Director, Fauna & Flora
Paul Hotham memegang tanggung jawab penuh terhadap wilayah Amerika & Karibia, Asia-Pasifik, dan Eurasia, beserta program Perdagangan Satwa Liar di Fauna & Flora. Ia meraih gelar BSc (Hons) Countryside Management dan gelar MSc Protected Landscape Management dari University of Wales Aberystwyth.
Professor of Forest Conservation, University of British Columbia
Jeffrey Arthur Sayer merupakan seorang pakar ekologi yang telah mengabdikan sebagian besar kariernya dalam peran sebagai peneliti dan manajer program. Terutama, fokusnya berada di antarmuka antara dunia penelitian dan pengelolaan praktis sumber daya alam. Pada saat ini, beliau menduduki posisi sebagai Professor of Forest Conservation di University of British Columbia.
Chairman, APRIL Group Chairman, RER Advisory Board
Bey Soo Khiang resmi diangkat sebagai Vice Chairman RGE pada Maret 2011 dan saat ini juga menjabat sebagai APRIL Group Chairman. Dengan latar belakang sebagai mantan eksekutif penerbangan dan pemimpin berpengalaman dalam pertahanan nasional, beliau bertanggung jawab atas aspek keberlanjutan di seluruh entitas bisnis dalam grup perusahaan RGE.
Indonesian Anthropologist
Kartini Sjahrir menjabat sebagai ketua pertama dalam Asosiasi Antropologi Indonesia. Beliau meraih gelar Master dan PhD dari Boston University, serta gelar sarjana dalam antropologi dari Universitas Indonesia. Selain itu, Kartini pernah meniti karier di berbagai posisi sebagai seorang diplomat dan bekerja dalam kapasitas pemerintahan pada tingkat senior.
Director for Sustainability & External Affairs, APRIL Group
Lucita Jasmin memiliki keahlian global yang kokoh dalam bidang keberlanjutan dan komunikasi strategis, terutama dalam sektor intergovernmental dan swasta. Ia memimpin pergerakan dan pelaksanaan komitmen, kebijakan, dan program keberlanjutan di APRIL, termasuk pelaksanaan agenda ambisius APRIL 2030. Selain itu, beliau juga memimpin dalam melibatkan pemangku kepentingan dan merancang strategi komunikasi.
RER menjalin kolaborasi dan kemitraan dengan APRIL, Fauna & Flora, BIDARA, Tropenbos Indonesia, Wildlife Conservation Society (WCS). Tiap mitra kerja memiliki peran dan tanggung jawab spesifik yang secara langsung memberikan panduan serta menanggapi berbagai tantangan kompleks terkait restorasi lanskap.
Sebagai sponsor proyek, pemegang izin restorasi ekosistem (IUPHHHK-RE), dan pengelola lahan, APRIL menyediakan komitmen finansial, kepemimpinan, sumber daya operasional, dan kepakaran teknis.
BIDARA bekerja untuk membangun kemandirian dua masyarakat perdesaan di Semenanjung Kampar (Pulau Muda dan Desa Segamai) yang berdampingan dengan kawasan RER. Dengan menerapkan model eco-village (desa ramah lingkungan), seorang pendamping masyarakat dari BIDARA melakukan upaya peningkatan kapasitas bagi petani perorangan serta kelompok warga untuk menggunakan praktik pertanian tanpa bakar, teknik bercocok tanam organik, dan beternak.
Fauna & Flora International (FFI) merupakan LSM internasional yang didirikan pada tahun 1903. Misi FFI melestarikan spesies dan ekosistem yang terancam dengan menggunakan solusi yang dapat dijaga kesinambungannya yang memadukan ilmu pengetahuan dan kebutuhan manusia. Sebagai mitra teknis RER, FFI mengelola unsur-unsur utama program serta bertanggung jawab dalam melakukan kajian penting yang terkait dengan keanekaragaman hayati, iklim, dan masyarakat di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang.
