September 23, 2025

Pentingnya Keberagaman dalam Pembangunan Berkelanjutan

Dalam acara kelulusan LEAP yang diselenggarakan oleh Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (World Business Council for Sustainable Development atau WBCSD) tahun lalu, dua pemimpin dari APRIL Group berbagi pandangan mereka tentang kepemimpinan. Acara yang berlangsung di Singapura pada bulan September tersebut menjadi wadah untuk saling berbagi pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang dibutuhkan untuk memimpin dengan prinisp berkelanjutan.

Salah satu pembicara yang hadir adalah Lucita Jasmin, Director for Sustainability & External Affairs APRIL Group. Dalam sesi panel bertajuk “Pemikiran Jangka Panjang dan Berinvestasi pada Inovasi dalam Strategi Keberlanjutan Perusahaan”, Lucita menyampaikan pandangannya tentang kepemimpinan dari sudut pandang perempuan.

“Kami menyadari bahwa pemimpin perempuan memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan secara kolaboratif dan mengutamakan kepentingan bersama dalam menghadapi tantangan keberlanjutan,” ujarnya. Ia juga menyampaikan harapannya terhadap masa depan kepemimpinan perempuan di sektor ini: “Saya sangat menantikan lebih banyak perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan di bidang keberlanjutan, baik di organisasi besar, LSM, maupun wirausaha sosial.”

Pembicara lainnya yang tak kalah penting adalah Chairman of APRIL Group, Bey Soo Khiang. Dalam sesinya, ia membagikan pandangannya mengenai kualitas dalam kepemimpinan. Bey menekankan dua atribut utama yang menurutnya penting dimiliki oleh seorang pemimpin, tanpa memandang gender.

“Pertama, baik laki-laki maupun perempuan yang ingin menjadi pemimpin, harus memahami bahwa untuk diakui sebagai pemimpin yang hebat, Anda harus terlebih dahulu membangun diri sendiri, sehingga Anda memiliki kapasitas intelektual untuk memahami kompleksitas dunia saat ini dan mampu beradaptasi dengan perubahan,” jelas Bey. “Kedua, Anda juga harus mengembangkan orang-orang di sekitar Anda, agar bisa memanfaatkan keahlian mereka dan mendorong potensi mereka untuk membentuk tim yang berkinerja tinggi. Dengan begitu, dampak yang dihasilkan akan jauh lebih besar.”

Bey juga menambahkan dua kualitas lain yang menurutnya penting bagi pemimpin di bidang keberlanjutan. Yang pertama adalah kemampuan berpikir kritis, karena “isu-isu pembangunan berkelanjutan sering kali bersifat teknis dan kompleks.” Yang kedua adalah empati, karena “apa yang kita lakukan sering kali akan berdampak langsung terhadap masyarakat di sekitar kita.”

Sebagai bagian dari visi keberlanjutan APRIL2030, APRIL Group menargetkan agar perempuan menduduki minimal 20 persen posisi kepemimpinan di perusahaan pada tahun 2030. Untuk mencapai target ini, perusahaan meluncurkan Gender Action Plan pada tahun 2023 yang berfokus pada tiga aspek utama: Pertama, rekrutmen dan pengembangan karier, yang mencakup peningkatan jumlah perempuan dalam tenaga kerja serta memberikan kesempatan pengembangan karier berbasis meritokrasi. Kedua, peningkatan fasilitas di tempat kerja untuk mendukung perempuan, termasuk penambahan ruang laktasi dan perbaikan pusat penitipan anak. Ketiga, penerapan kebijakan anti-pelecehan seksual dan kesetaraan gender untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif.

Guna mempercepat dan memperluas dampak dari komitmen ini, APRIL juga bekerja sama dengan Perkumpulan Perusahaan untuk Pemberdayaan Perempuan di Indonesia (Indonesia Business Coalition for Women Empowerment atau IBCWE) untuk melakukan Penilaian Kesetaraan Gender. Penilaian ini membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan serta strategi untuk memajukan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Selain itu, APRIL juga menjadi penandatangan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (Women’s Empowerment Principles atau WEPs) dari PBB, yang memperkuat komitmen perusahaan terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, melalui dukungan terhadap partisipasi dan kesempatan yang setara bagi perempuan di dunia kerja.

Berbagai langkah ini mulai menunjukkan hasil. Pada tahun 2018, salah satu karyawan APRIL menerima WBCSD Leading Women Award, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam praktik bisnis berkelanjutan dan kesetaraan gender. Ke depannya, suara pemimpin perempuan di APRIL diperkirakan akan semakin menonjol dalam percakapan global tentang keberlanjutan.

Program LEAP sendiri merupakan program pelatihan keberlanjutan selama satu tahun yang diselenggarakan WBCSD bekerja sama dengan ESADE Business School dan Yale University. Program ini bertujuan memberdayakan perempuan untuk mencapai posisi kepemimpinan senior di organisasi mereka, sekaligus memastikan keberlanjutan menjadi tertanam dalam gaya kepemimpinan dan strategi perusahaan.

APRIL Group merupakan pendukung utama program LEAP dan mengintegrasikan berbagai pendekatan kepemimpinan yang dianjurkan oleh program ini ke dalam strategi perusahaan. Ini mencakup modul pembelajaran dari ESADE Business School, Yale School of Management, dan National University of Singapore, yang berfokus pada inovasi, manajemen perubahan, dan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu manfaat penting dari keterlibatan APRIL dalam program LEAP adalah peluang pengembangan diri bagi para peserta. Mereka dapat mengakses bimbingan dan pelatihan dari para mentor ahli, untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka serta mendorong transformasi menuju keberlanjutan di dalam organisasi mereka.

Melalui keikutsertaan dalam program LEAP, APRIL berinvestasi pada pengembangan pemimpin perempuan di perusahaannya, sejalan dengan tujuan yang lebih luas dalam mencapai kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan. Bagi para pemimpin perempuan di dalam perusahaan, seperti Lucita Jasmin, komitmen APRIL terhadap keberagaman telah membuka potensi dan memberdayakan mereka untuk menjadi penggerak utama dalam pembangunan berkelanjutan.

Laporan Kemajuan RER 2024