Iklim

Semenanjung Kampar yang terletak di Pulau Sumatra merupakan salah satu area gambut terbesar di Asia Tenggara, dengan keanekaragaman hayati yang kaya serta stok karbon yang tinggi.

Pendekatan Lanskap di Semenanjung Kampar

Kawasan lahan gambut di Indonesia merupakan ekosistem yang tergolong paling sensitif dan paling terancam punah di dunia. Semenanjung Kampar di Sumatra adalah salah satu area gambut terbesar di Asia Tenggara, sekaligus merupakan yang paling terancam. Hutan tropis yang ada di dalamnya memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya dan menopang kehidupan spesies satwa liar yang terancam punah, termasuk antara lain Harimau Sumatra, Kucing Tandang, dan Beruang Madu.

Pentingnya kawasan ini ditegaskan dengan pengakuan dari BirdLife International, The International Union for Conservation of Nature (IUCN), Wildlife Conservation Society (WCS), dan World Wildlife Fund (WWF) yang secara berurutan menyatakan kawasan ini sebagai Kawasan Burung Penting (2004), Kawasan Keanekaragaman Hayati Penting (2006), dan Kawasan Konservasi Harimau (2007).

Landscape Level Conservation

Semenanjung Kampar di Sumatra adalah salah satu area gambut terbesar di Asia Tenggara, sekaligus merupakan yang paling terancam

Penebangan hutan selektif yang berlangsung selama bertahun-tahun sebelum mulainya upaya restorasi di kawasan ini telah merusak area. Ekosistemnya yang sudah rapuh juga terancam oleh keringnya rawa gambut akibat pertanian komersial serta kebakaran yang dilakukan pendatang dalam membuka lahan. Meski terjadi hal-hal tersebut, Semenanjung Kampar masih menyimpan stok karbon dalam jumlah yang sangat besar.

Penting untuk disadari bahwa Semenanjung Kampar saat ini dikelola dengan baik untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem lahan gambut yang penting ini. Kami yakin hal ini dapat tercapai melalui pendekatan secara terintegrasi dalam penyelenggaraan kehutanan yang berkelanjutan dan konservasi di tingkat lanskap, yang berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim di Indonesia dan di tingkat global.

RER Special Report 2023